Kata mamanya, ketika ia lahir, ia bagaikan malaikat kecil pembawa damai..
Tangisan yang lembut melegakan nurani..
Tentu mama n papanya sangat bangga menjadi orangtua dari malaikat kecil..
Ia malaikat yang membawa kebahagiaan.. Ia mengisap jempol, ia makan dengan belepotan, ia berkeling manja, ia memulai memanggil papa mama, ia merangkak, ia Jalan, ia menari, ia berlari, ia terjatuh.. Semuanya adalah bagian hidup Dari malaikat kecil.
Malaikat kecil kini telah memasuki dunia sekolah.. Rambut kunciran, seragam berwarna-warni, tempat makan Dan minum baru, Dan tentunya mulai diawali dengan lebam kemerahan di tubuh.
Malaikat kecil tahu ia salah, tahu ia nakal, dan dari keadaan itu, malaikat kecil tahu yang namanya sakit.
Malaikat kecil telah menjadi gadis kecil, ia semangat dalam hal apapun, atraktif dalam hal apapun, mengabaikan luka berdarah di hati dan membuang rasa amarah di kalbu.
Seiring waktu berputar, ia tumbuh menjadi seorang gadis yang hidup dari kekurangan menjadi kekuatan, seorang gadis yang ragu akan masa depan, seorang gadis yang terbiasa terluka, seorang gadis yang mendambakan maut.
Makin dewasa, ia menjadi wanita sekilas normal tapi jauh didalam lubuk hatinya, ia teraniaya kesakitan masa lalu. Alkohol dan cengkeh di lahapnya bagai makanan pokok, panggilan menjadi alatnya.. LONTE !!
Tapi, ia tetap kuat, ia tahan, ia mampu Karena ia bukan lonte, ia menahan rasa luka berdarah, ia jatuh ke lubang buaya masuk ke sarang serigala.. Ia tetap berusaha mencari hidup yang baik, ia tak peduli luka n dendamnya, ia tak peduli sakitnya, sampai mati ia akan bertahan.
Makassar, 16feb2016